Sebuah jembatan di wilayah RT 01/05 Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, ambruk setelah diguyur hujan deras. Peristiwa ini menyebabkan akses jalan menuju Sukamakmur melalui Pekapuran terputus total dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan.
Dalam rekaman video yang beredar, terlihat jembatan tersebut telah runtuh dengan aliran air berwarna kecoklatan mengalir deras di bawahnya. Beberapa pengguna jalan tampak berdiri di sekitar lokasi, menyaksikan kondisi jembatan yang ambruk dan tidak dapat dilewati. Seorang pria dalam video tersebut mengatakan, "Info terkini yang mau ke Citeureup nggak bisa lewat, jembatannya jebol."
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, mengonfirmasi kejadian ini. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait ambruknya jembatan di Desa Tajur tersebut. Namun, detail lebih lanjut mengenai penyebab pasti dan rencana penanganan belum disampaikan.
Ambruknya jembatan ini menambah daftar insiden serupa di wilayah Kabupaten Bogor. Sebelumnya, pada 28 November 2024, jembatan di Jalur Puncak II yang menghubungkan Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, dan Desa Babakan Madang, Kecamatan Babakan Madang, juga ambles akibat tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras. Peristiwa tersebut menyebabkan akses lalu lintas terputus, dan kendaraan tidak dapat melintasi jalur tersebut. Sebagai penanganan sementara, BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor berencana memasang jembatan darurat atau jembatan bailey untuk memulihkan akses lalu lintas.
Mengingat kondisi cuaca yang sering berubah dan potensi curah hujan tinggi, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap kemungkinan bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir, yang dapat mempengaruhi infrastruktur vital seperti jembatan dan jalan. Pemerintah daerah diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah penanganan dan perbaikan agar akses transportasi dan aktivitas masyarakat dapat kembali normal.
0 Komentar