Cabang Kantor Pos di Kabupaten dan Kota Bogor
01 September
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mematangkan rencana menjadikan hotel di Kota Bogor sebagai tempat isolasi pasien positif Covid-19, yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).
Selain itu, pemkot juga diketahui sudah melakukan kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menjadikan fasilitas di Lido sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 berstatus OTG.
Berdasarkan laporan dari Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Arch Hotel, yang berlokasi di Jalan Pajajaran, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, disebut jadi salah satu hotel yang dieprsiapkan untuk menjadi lokasi isolasi pasien Covid-19. Hotel tersebut diketahui memiliki 103 tempat tidur
“Jadi memang kita sudah minta ke PHRI. Dari sekian banyak alternatif hotel yang diajukan, Hotel Arch itu menjadi salah satu yang memenuhi,” ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, Minggu (27/9).
Lebih lanjut, Dedie menerangkan kalau syarat khusus, yaitu tidak menggunakan AC yang tersentral, sudah dipenuhi pihak hotel. Sehingga, saat ini tahapan untuk pengajuan penggunaan hotel, sedang diurus Pemerintah Pusat.
“Untuk masalah pembayaran itu sedang kita komunikasikan ke pemerintah pusat,” jelas Dedie.
Sembari menunggu persetujuan penganggaran dari pemerintah pusat, Dedie mengaku saat ini Pemkot Bogor tengah melakukan pemetaan ulang ketersediaan kamar di rumah sakit di Kota Bogor.
Pemetaan ini dilakukan di 21 Rumah Sakit (RS) yang ada di Kota Bogor, baik RS rujukan pemerintah provinsi, Pemkot Bogor dan non-rujukan.
“Ini bertujuan jika suatu saat kita butuh tempat karena keadaan darurat, Insya Allah bisa kita tangani. Sebab, akan diplot sebagai ruangan penanganan pasien yang memiliki gejala,” tukasnya.
Terpisah, Ketua BPC PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay, mengklaim kalau Arch Hotel belum tentu dijadikan sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19.
“Belum ditetapkan oleh pusat,” kata Yuno.
Ketika ditanya soal hotel mana saja yang diajukan ke pemerintah pusat dan Pemkot Bogor, Yuno belum mau membeberkan.
“Ada beberapa yang bersedia, tapi belum bisa kita rilis,” kata Yuno.
Ia mengakui sejak awal Pemkot Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tidak mematok berapa jumlah hotel yang akan digunakan. Hanya saja Yuno menyebut diperkirakan butuh 100 kamar untuk awal ketersediaan di Kota Bogor. Tinggal menunggu kepastian Dinkes untuk tindak lanjut.
”Dinkes nggak mematok perlunya berapa hotel, sedapatnya saja. Cuma minimal 100 room di awal ini. Waktu dinkes minta, kita tanya ke anggota, siapa yang mau. Nah ada dua hotel yang respon,” ujarnya.
Sumber : Metropolitan
0 Komentar