Bogor, 18 Juni 2020 - Masa Pembatasan Sosial
Berskala Besar transisi yang sedang diberlakukan di Kabupaten Bogor ini menjadi
momen penyesuaian sebelum New Normal diberlakukan. Namun, masih banyak warga
yang belum dapat mencari nafkah setelah mereka kehilangan pekerjaan. Bantuan
sosial dari pemerintah adalah bantuan yang paling mereka butuhkan saat ini.
Bansos Telah Terdistribusi Merata
Nuradi, Kepala
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor mengatakan bahwa distribusi
bantuan sosial sudah terdistribusi merata di tiga puluh sembilan kecamatan yang
tersebar di Kabupaten Bogor. Menurut Kepala Disdagri tersebut, bantuan ini
dapat meringankan beban warga, terutama mereka yang terdampak pandemi Covid-19.
Sempat Terhambat
Nuradi mengatakan
bahwa bantuan sosial ini sempat mengalami hambatan dalam pendistribusian.
Hambatan ini, menurut Nuradi, adalah tidak tersedianya beras berkualitas bagus
yang ada di Gudang Bulog.
Menurutnya,
pemberian beras untuk bantuan sosial kepada warga benar-benar perlu ekstra
hati-hati. Beras yang berkualitas bagus tidak selalu ada setiap hari dalam
jumlah besar. Ia mengatakan bahwa ratusan ton beras harus ada setiap hari untuk
bantuan sosial ini.
Perhatian Khusus Untuk Kecamatan Yang Belum Mendapatkan
Bantuan
Nuradi kini fokus
pada beberapa kecamatan yang belum mendapatkan bantuan. Kecamatan yang baru
saja mendapat bantuan kemarin pada 17 Juni 2020 adalah Kecamatan Cibinong.
Pemberian bantuan segera menyusul untuk sebagian warga di Kecamatan
Klapanunggal.
Ia memberikan
sedikit penjelasan mengapa bantuan ke warga Kecamatan Cibinong sedikit
terhambat, jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Alasan utamanya adalah
karena padatnya penduduk di kecamatan tersebut. Beras yang diperlukan untuk
warga kecamatan Cibinong saja memerlukan 400 ton.
Pria yang juga
pernah menjabat sebagai Sekretaris DPRD dari Kabupaten Bogor akan terus
memeriksa ketersediaan beras, terutama yang berkualitas apik. Pemberian bantuan
sosial masih akan terus diberikan, selama pandemi masih belum reda seperti saat
ini.
Nuradi berharap
bahwa nantinya Bulog dapat selalu memiliki ketersediaan beras dalam jumlah
besar dan kualitas baik secara kontinyu. Persediaan beras selama ini bukan
sekedar untuk bantuan sosial, tetapi juga untuk jaminan ketersediaan pangan
daerah pada umumnya.
Ade Yasin Borong Beras Belasan Ribu Ton
Masih terkait
dengan bantuan sosial, Ade Yasin sempat membeli beras dari gudang Bulog 18 ribu
ton. Beras ini kemudian didistribusikan kepada warga Kabupaten Bogor yang
membutuhkan. Ia mengatakan bahwa jumlah tersebut merupakan kebutuhan bantuan
beras selama tiga bulan ke depan.
Ade Yasin
menjelaskan secara detail, dimana pemerintah daerah Kabupaten Bogor
mendistribusikan enam ribu ton setiap bulan. Bantuan tersebut didistribusikan
untuk 200 ribu kepala keluarga, yang menerima masing-masing 30 kilogram.
Ade mengatakan
bahwa Pemkab Bogor telah mengucurkan anggaran sebesar kurang lebih Rp 190
miliar untuk pembelian beras tersebut, dimana beras itu dibagikan kepada warga
Kabupaten Bogor setiap bulan, dalam kurun waktu April hingga Juni 2020.
Lebih lanjut, Ade
mengatakan bahwa ada anggaran khusus untuk penanganan pandemi Covid-19.
Anggaran tersebut termasuk BTT (Biaya Tak Terduga). Penggunaan BTT tersebut
dipergunakan untuk pembelanjaan beras bulog dengan harga Rp10.543/kg. Ade
sendiri memaparkan bahwa ada pergeseran dalam penentuan anggaran belanja untuk
APBD Kabupaten Bogor, karena pandemi ini.
Ade mengatakan
bahwa bantuan tersebut bisa jadi akan diberikan kembali di bulan berikutnya,
yakni bulan Juli 2020. Namun, ia masih belum dapat memastikan kepastian detail
akan pemberian bantuan tersebut. Ia sendiri berharap bahwa pandemi bisa
melandai secara signifikan sebelum bulan Juli, sehingga ada keseimbangan dalam
penggunaan anggaran belanja daerah.
Editor: Shara Nurrahmi
0 Komentar