Bogor, 28 Mei 2020: Jansen Manansang,
Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) mengungkapkan bahwa TSI siap untuk
kembali beroperasi setelah mendapatkan izin dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
“Kami
menunggu dari pemerintah, kami dengar Pemerintah (Kabupaten) Bogor Juni ini
sudah mulai melonggarkan, tentu kami akan ikuti protokol kesehatan dari
pemerintah,” ujarnya pada Kamis (28/5/2020).
Akan
tetapi, Jansen mengaku bahwa dirinya masih belum tahu pasti kapan Pemkab Bogor
akan mencabut pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tersebut.
Meski
begitu, TSI sudah mempersiapkan sejumlah program sesuai dengan protokol
kesehatan Covid-19 untuk diterapkan setelah kembali mengantongi izin
operasional.
“Kita
sudah bikin program, begitu (pengunjung) masuk, kita cuci kendaraannya, pakai
masker, lalu mereka kan satu mobil satu mobil, bisa berkeliling tanpa ada
gangguan,” terangnya.
Jansen
menegaskan bahwa sejak ditutupnya TSI di awal penerapan PSBB lalu pihaknya tetap
melaksanakan kewajibannya untuk merawat dan menyelamatkan satwa sesuai
dengan kaidah-kaidah kesejahteraan satwa. Dirinya mengakui bahwa sulit
untuk memelihara satwa tanpa mendapatkan pemasukan dari tiket pengunjung karena dalam sehari TSI dapat menghabiskan dana sekitar RP50 juta untuk membeli 700 Kg
daging dan berbagai jenis sayuran sebagai pakan satwa.
Berkat pelaksanaan kaidah-kaidah kesejahteraan satwa tersebut, terbukti satwa-satwa TSI dapat tetap berkembang biak dengan baik meski di tengah pandemi Covid-19. Seperti
seekor gajah yang belum genap sebulan melahirkan anak yang kemudian diberi nama Covid. TSI mencatat terdapat sejumlah satwa lain yang lahir di masa pandemi
ini, yaitu 12 ekor komodo, satu ekor burung kasturi raja, dua ekor zebra, dan
dua ekor genu.
“Kami
untuk membantu pemerintah, karena kami betul-betul merawat satwa ini
bertanggung jawab pada kelestarian alam di Indonesia,” tukas Jansen.
Editor:
Nala Nabila
Foto:
bogorkab.go.id
0 Komentar