Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jawa Barat secara bertahap kembali membuka layanan medis untuk pasien non Covid-19 atau layanan penyakit umum. Hal itu karena adanya perlambatan kasus Covid-19 di Kota Bogor.
"Setelah sempat mengurangi layanan rawat jalan dan rawat inap non Covid di RSUD Kota Bogor selama beberapa waktu buntut dari hasil reaktif rapid test, saat ini dengan pertimbangan kondisi perlambatan pasien positif Covid-19 sebagai dampak PSBB, RSUD mulai membuka kembali layanan non-Covid," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/5/2020).
Sebagai gambaran, dari keseluruhan kapasitas sebanyak 120 tempat tidur khusus menangani Covid-19 kini diisi 34 pasien yang ditempatkan di Blok 3. Termasuk 8 ruang isolasi bertekanan negatif, saat ini diperuntukkan bagi ICU Covid-19 dengan ventilator.
"Mudah-mudan dengan terus penerapan PSBB secara lebih ketat, kita mampu menurunkan potensi penyebaran virus ini di Kota Bogor," ungkapnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir mengatakan, layanan untuk pasien medis non Covid-19 dibuka secara bertahap. Ia melihat ada perlambatan kasus Covid-19 di Kota Bogor dan semakin bertambahnya pasien dalam pengawasan (PDP) atau pasien postif yang telah sembuh.
"Yang sudah dipulangkan pasien PDP itu sekitar 128 orang, sampai hari ini. Tapi Minggu lalu masuk PDP baru, jadi silih berganti jumlahnya. Saat ini paling banyak yang dirawat 38 orang PDP. Mudah-mudahan tidak ada penambahan ini dampak PSBB, masyarakat mulai mengerti social distancing," ucap Ilham.
Adapun layanan yang dibuka secara bertahap yaitu poli penyakit dalam dan yang berkaitan dengan pasien keadaan darurat. Sementara, yang lainnya menyusul seiring perkembangan dan kesiapan dokter.
"Ini dilakukan bertahap, tidak semua langsung dibuka. Poli penyakit dalam, poli yang urgen, kalau poli gigi dan mata masih tutup. Tapi kalau dokter spesialis bersedia, maka akan dibuka. Jadi saat Idul Fitri diharapka bisa normal semua," tutur Ilham.
Kemudian, untuk pegawai RSUD Kota Bogor yang sempat reaktif rapid test telah menjalani swab dua kali dan hasilnya negatif. Meski dengan hasil negatif, mereka juga tetap harus menjaga diri.
"Tapi yang sudah negatif juga jangan sampai lupa diri, karena itu tetap ikuti anjuran pemerintah dan social distancing. Yang positif juga sudah ada yang konversi seperti Pak Wali Kota Bogor, Bima Arya, mudah-mudahan bertambah lagi (sembuh)," harapnya.
0 Komentar