|
Sumber Foto: Casa Indonesia |
Dalam meningkatkan bidang wisata di kota Bogor, tidak tanggung - tanggung Pemkot gencar mengadakan dan membenahi sudut kota dengan mempercantiknya. Hal ini tentu dengan tanpa maksud, yaitu agar kota Bogor menjadi kota kunjungan bagi wisatawan yang ingin mengenal kota hujan ini secara langsung.
Salah satunya dilakukan pemerintah khsususnya pemerintah Kota Bogor dalam hal mendorong bisnis hotel di wilayahnya sebagai bagian dari prasarana wisata. Tidak hanya untuk kalangan dewasa saja, saat ini pemkot juga menggalakkan untuk disediakan hotel ramah anak (HRA) guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota Bogor ini.
“Anak merupakan bagian penting dalam sebuah keluarga. Anak menjadi influencer bagi orang tua, yang kadang - kadang usulan anak untuk memilih hotel tertentu menjadi keputusan orang tua,” kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, ketika membuka Pelatihan Konvensi Hak Anak (KHA) Bagi Tenaga Pelayanan Hotel, di Bogor, Rabu.
Menurut Dedie A Rachim, Kota Bogor sebagai salah satu kota tujuan wisata, harus sigap dalam menyiapkan fasilitas pendukung wisata, termasuk hotelnya. “Pemerintah Kota Bogor juga terus berbenah untuk menyiapkan lokasi wisata, sebagai destinasi wisata yang layak dikunjungi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Indonesian Hotels Genaral Manager Association Chapter Bogor Raya (IHGMA), Eka Gartika, menjelaskan, bahwa operator hotel di Bogor Raya siap mendukung program Konvensi Hak Anak di hotel, khususnya hotel berbintang.
Menurut Eka, ada sebanyak 87 hotel di Bogor Raya, 38 hotel di antaranya adalah hotel berbintang, yang telah menyatakan mendukung dan siap untuk mengikuti pelatihan program KHA menjadi HRA.
Pelatihan program KHA yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bogor dengan didukung Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bogor dan Indonesian Hotels General Manager Association (IHGMA) Chapter Bogor Raya.
Menurut dirinya, pelatihan akan berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 16-18 Oktober dan kemudian pesertanya akan mendapat sertifikat.
Sementara itu, Ketua KPAI Kota Bogor, Dudih Syaruddin, ikut menjelaskan, jika program KPAI adalah upaya untuk perlindungan hak - hak anak, termasuk di hotel. “Kota Bogor sebagai salah satu tujuan wisata, membuat program hotel ramah anak, dalam upaya melindungi hak anak,” jelasnya.
Menurut Dudih, penerapan HRA adalah hotel dalam menyiapkan fasilitas untuk anak - anak seperti arena bermain, kolam renang untuk anak, serta menu makanan untuk anak.
Dudih juga mencontohkan, jika orang tua yang sedang tugas rapat di hotel dan harus membawa anak, maka hotel perlu menyiapkan fasilitas untuk anak tersebut. “KPAI Kota Bogor akan lakukan penilaian untuk anak, yaitu Hotel Ramah Anak,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan, KPAI Kota Bogor juga akan memberikan penilaian dan sertifikasi terhadap hotel yang menyediakan fasilitas anak. Ada lima klasifikasi sertifikasi yang diterbitkan oleh KPAI, meliputi, hotel menuju ramah anak, bronce, silver, gold, juga platinum.
Diharapkan dengan tersedianya hotel dengan fasilitas untuk anak bisa meningkatkan rasa nyaman, khususnya bagi anak. Sehingga tidak lagi harus mencari tempat lain apabila di hotel tersebut sudah menyiapkan fasilitas bermain anak yang nyaman dan aman.
Hal ini juga tidak hanya untuk hotel yang ada di pusat kota saja, namun juga untuk semua hotel yang ada di wilayah Bogor, Jawa Barat. Termasuk juga yang ada di kawasan Puncak dan sekitarnya. Dengan begitu semua fasilitas untuk anak sudah tersedia, walau memang tidak semua hotel memiliki fasilitas anak. Paling tidak ada beberapa hal yang berbau mengenai dunia anak. Karena paling dominan para pengunjung di Bogor merupakan keluarga dengan anak dan orangtua.
0 Komentar