|
Sumber Foto: Radar Bogor |
Penyakit masyarakat yang saat ini menjadi satu kebiasaan buruk memang sulit untuk dibasmi secara menyeluruh. Meski sudah sering dilakukan razia, masih saja banyak masyarakat yang melakukannya secara diam - diam dan bersembunyi.
Beberapa hari kemarin Muspika Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor telah menjaring 12 pasangan yang berbuat mesum dari salah satu penginapan kelas melati, di Desa Kemang, Kecamatan Kemang. Kegiatan tersebut masih menjadi salah satu program nongol babat (Nobat) yang digalakan kembali oleh bupati Bogor, Ade Yasin.
“Ada sekitar 12 pasangan, mereka ditemukan di dalam kamar dan bukan berstatus suami istri, makanya kami segera amankan untuk diinterogasi,”jelas Camat Kemang, Nana Mulyana, usai melakukan inspeksi mendadak atau sidak, kemarin.
Ia juga mengakui, dari beberapa pasangan tersebut sempat menolak saat hendak digiring ke mobil, tetapi kemudian akhirnya berhasil diangkut menuju Mapolsek Kemang. Kemudian 12 pasangan ini dibawa untuk di data dan dilakukan pembinaan oleh pihak terkait.
Namun dari hasil razia tersebut, para pelaku akan dimintai keterangan dan juga dibina oleh dinas untuk kemudian tidak melakukan perbuatan kembali.
Maraknya kegiatan mesum yang dilakukan, baik itu yang tertangkap razia atau tidak tetap saja hal itu melanggar peraturan yang ada. Sehingga memang diperlukan adanya upaya pembinaan sosial bagi para pelaku yang tertangkap.
“Dimana operasi kemarin ini tujuannya untuk memastikan program Nobat berjalan, sehingga apapun yang berkaitan dengan kemaksiatan harus tetap kami berantas sampai keakarnya."
Nana juga menjelaskan, jika kegiatan serupa akan terus ditingkatkan supaya wilayah Kemang benar - benar bersih dari kemaksiatan. Dan supaya para pelaku merasa kapok untuk melakukan tindakan tercela tersebut.
“Sebelumnya kami sudah membongkar dan menutup THM, makanya saya himbau tolong kepada pengelola agar membuka usaha yang lebih layak dan halal, masih banyak usaha lain,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kecamatan Kemang, Muhamad Zein menyatakan, pihaknya selalu mendukung kegiatan Muspika. Apalagi dengan adanya kegiatan Nobat yang selalu siap bila dilibatkan untuk membasmi penyakit masyarakat dan untuk para pengelola tempat esek - esek agar segera bertobat.
“Masih banyak usaha lain yang halal. Jangan usaha seperti ini. Ingat dosa dan doa orang - orang yang tidak suka dengan aktivitas pengusaha yang mengais rupiah dengan caranya tidak seperti ini,” jelasnya.
Dimanapun kegiatan dan perbuatan tersebut memang menjadi momok bagi sebagian kota besar. Tidak hanya orang dewasa saja yang terlena melakukan hal tersebut, namun saat ini sudah merambah pada remaja dan anak di bawah umur.
Di Bogor sendiri kasus asusila sudah cukup memprihatinkan. Banyak akibat perbuatan tersebut akhirnya berdampak pada kondisi yang tragis seperti adanya pemerkosaan, pembunuhan bahkan penculikan yang berujung kematian.
Karena itu diminta kepada seluruh pihak untuk segera menindak apabila diketahui di lingkungan atau tempat yang dianggap berbau perbuatan kurang baik untuk segera melaporkannya pada dinas dan pihak berwajib.
Karena hal itu bisa membawa kepada penyakit sosial yang berakhir pada adanya prostitusi terselubung. Hal tersebut jelas sudah tercantum dalam undang - undang dan juga secara agama merupakan satu perbuatan yang tidak pantas. Diharapkan kegiatan Nobat ini sering dilakukan khususnya pada tempat - tempat yang dirasa berperan dalam menyediakan fasilitas untuk kegiatan mesum agar tidak membuka kesempatan pada pelaku berbuat demikian.
0 Komentar