|
Sumber Foto: Radar Bogor |
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-74 yang seharusnya digelar dengan rasa suka cita, justru berubah malah menjadi sebuah petaka bagi warga Villa Citra Bantarjati Blok A RT 06/11 Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara.
Salah seorang warga setempat, Muhamad Miftah menceritakan, bahwa kejadian yang berlangsung sekitar pukul 10.30 WIB, Sabtu (17/8/2019) saat perlombaan 17 Agustus mulai dilaksanakan.
Tanpa alasan yang pasti, tiba - tiba saja seorang pengendara roda empat bersama tiga kerabatnya menabrak mobil warga yang sedang terparkir tidak jauh dari lokasi perlombaan. Dimana pada bagian belakang yang mengakibatkan bamper mobil merk Karimun bernomor polisi B 2327 SKA itu rusak cukup parah.
Kejadian yang mendadak dan entah alasan mengapa, para pelaku melakukan tindakan disaat kondisi warga sedang asyik menyelenggarakan acara 17 Agustusan.
Warga yang melihat kejadian tersebut sontak menegur para pelaku. Namun justru para pelaku tidak terima teguran tersebut lantaran kondisinya yang terlihat di bawah pengaruh alkohol.
Lalu para pelaku menelepon seseorang yang diduga orang tuanya yang berdasarkan informasi merupakan aparat yang bertugas di Kota Bogor. Tidak lama berselang sekitar 20 orang berbadan tegap diduga para aparat mendatangi lokasi perlombaan dan meneror warga yang ada di sekitar lokasi.
“Kakak saya Ketua RT 04 yang mencoba melerai permasalahan justru malah dipukuli oleh para oknum tersebut, sehingga pipi sebelah kiri robek dan mendapat delapan jahitan serta perut memar karena ditendang,” jelasnya kepada media.
Selain Ketua RT, sambung dia, ada beberapa warga bahkan panitia penyelenggaraan perlombaan yang juga ikut menjadi korban kebrutalan oknum yang tidak dikenal tersebut.
Para korban yang berasal dari warga setempat yaitu antara lain Hapid (20) dengan kondisi kepala bocor dan Nur Hidayat (25) selain kepalanya yang bocor juga matanya menjadi memar.
Tidak puas mengejar warga dan panitia di lokasi kejadian, oknum aparat tersebut juga menggedor pintu dimana para ibu - ibu yang tengah mengaji dirumah salah seorang warga. dibuat menjadi takut.
“Perlombaan akhirnya disudahi dikarenakan para warga ketakutan, dan juga banyak anak kecil terutama ibu - ibu yang menjadi trauma,” ungkapnya.
Setelah mengacak - acak lokasi kejadian, tambahnya, para oknum aparat yang masih mengenakan seragam tersebut langsung meninggalkan lokasi kejadian. Dengan dan tanpa mencari tahu terlebih dahulu apa yang terjadi sebenarnya.
Korban yang terluka langsung dilarikan ke RS PMI untuk mendapatkan pengobatan. Untuk pelaporan kepada pihak kepolisian menurut Miftah belum dilakukan oleh warga setempat.
“Untuk pelaporan dari pihak korban belum ada, karena salah satu korban, Pak RT, sempat di bawa ke Polsek Bogor Utara untuk dimintai keterangan,” jelasnya.
Sampai berita ini ditayangkan, pihak kepolisian Bogor Utara dan Camat belum bisa dimintai keterangan atas peristiwa yang tersebut. Yang pasti pihak warga setempat akan diminta penjelasan dan jika memungkinkan akan berlanjut kepada jalur hukum.
Sementara para pelaku baik yang bukan oknum dan aparat saat ini masih belum diketahui bagaimana proses hukum berlangsung. Apapun yang menjadikan peristiwa tersebut terjadi, tentunya harus mendapat tindakan yang tegas. Apalagi yang melakukan hal merugikan adalah oknum aparat yang seharusnya memberikan tindak yang baik ternyata sebaliknya.
Hal ini tidak patut dan sangat disayangkan, mengingat kejadian saat berlangsungnya acara kemerdekaan RI dan juga dilakukan di muka umum dan menjadi trauma bagi anak - anak yang menyaksikan kejadian tersebut.
0 Komentar