|
Sumber Foto : Hipwee |
Menurut keterangan dari Sekretaris Pusat Studi Bencana Institut Pertanian Bogor (IPB), Perdinan telah melakukan pendataan mengenai hasil penelitian yang mereka lakukan soal kondisi kualitas udara di Kota Bogor saat ini. Alhasil, situasi sekarang di Bogor terbilang bagus dan nyaman apabila dibandingkan indeks kualitas udara dari keseluruhan di Jawa Barat.
Perdi menerangkan bahwa kualitas udara di Kota Bogor berada di level 85,3 pada 2017 atau lebih tinggi dari indeks kualitas udara di Jawa Barat yang berada di indeks 77,85. Kualitas udara yang bersih karena Bogor merupakan Kota Hujan dan memiliki pusat Kebun Raya Bogor.
Menurutnya, “Ketika ada banyak polusi kemudian diguyur dengan air hujan, hal tersebut seperti mencuci sehingga udara Kota Bogor menjadi tetap bersih".
Walaupun kondisi udara di Kota Bogor terbilang masih bersih, namun tetap upaya preventif untuk mempertahankan juga meningkatkan kualitas udara bersihnya harus tetap dipikirkan. Hal ini karena Kota Bogor merupakan salah satu kota penting untuk penyangga ibukota dimana jumlah pendatang atau wisatawan cukup banyak.
“Kualitas udara yang bersih itu adalah hak setiap warga. Karena itu penyusunan rencana aksi udara bersih diperlukan guna mencapai target yang jelas dan juga transparan sehingga semua warga Kota Bogor bisa terlibat langsung,” jelasnya.
Sehubungan dengan aksi udara bersih, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) telah menjadikan Kota Bogor sebagai salah satu kota pilot project program pengembangan kualitas udara bersih dari Clean Air Asia. Hal ini cukup membanggakan warga Bogor karena udara yang cukup segar dan masih jauh dari pencemaran udara.
Dipilihnya Kota Bogor dalam projects tersebut demi mewujudkan kota bersih, nyaman dan menyenangkan dan hal ini menjadikan Kota Hujan sebagai Kota ke-enam di Asia yang turut serta dalam melakukan rencana aksi udara bersih.
Direktur Eksekutif Apeksi, Sri Indah Wibi Nastiti menerangkan, bahwa projects ini dimulai pada tahun 2018 saat Clean Air Asia sebagai lembaga internasional di bidang lingkungan mengajak Apeksi untuk membangun kualitas udara bersih di setiap perkotaan. Pihaknya kemudian memilih tiga kota diantaranya, yaitu Kota Tangerang, Kota Palembang dan Kota Bogor.
“Setelah kami pelajari dari ke-tiga kota tersebut, maka kami sepakat untuk memilih Kota Bogor, hal ini dikarenakan adanya data lengkap dan sudah terlihat beberapa upaya dalam membangun kualitas udara bersih,” jelasnya.
Sri menerangkan, melalui projects tersebut Kota Bogor akan dibuatkan rencana aksi udara bersih yang kedepannya dapat menjadi bahan untuk diadopsi dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Mengingat isu lingkungan termasuk dalam misi Kota Bogor dengan kualitas udara bersih sebagai salah satu indikatornya.
“Sehingga dari rencana aksi udara bersih ini akan dituangkan kedalam kegiatan yang juga bisa dilakukan kerjasama dengan banyak pihak, dengan harapan rencana aksi udara bersih d bisa diimplementasikan baik dengan anggaran APBD atau dari dana CSR,” ungkapnya.
Di tempat terpisah Walikota Bogor Bima Arya menyambut baik dengan adanya inisiatif dalam rencana aksi udara bersih dari Clean Air Asia di wilayahnya. Ia meminta agar program tersebut dapat terukur secara jelas dan bisa dimulai dari titik nol sampai memang hasil pencapaian target peningkatan udara bersih pada setiap tahunnya.
“Saya berharap rencana aksi udara bersih ini dapat dimasukan kedalam program inti untuk Bogor, yaitu Bogor Berlari. Sehingga kelak di ujung masa jabatan nanti saya dapat melihat hasil dari peningkatan kualitas udara di Kota Bogor semakin baik,” jelasnya.
0 Komentar