|
Sumber Foto : Radar Bogor |
Program penataan jalur KRL khusus di wilayah Bogor, pemerintah setempat saat ini mulai kembali akan menata beberapa stasiun, seperti Stasiun Cibinong. Proses pembangunan jalur KRL yang dimulai dari stasiun Parungpanjang menuju Stasiun Citayam saat ini sedang diupayakan Pemkab Bogor dalam pengembangan Rencana Induk Transportasi Jabodetabek atau RITJ.
Dilansir dari informasi terkini, jika pembangunan tersebut merupakan ikhtiar Pemkab yang bertujuan untuk memudahkan mobilitas masyarakat dari wilayah Barat dan Utara Kabupaten Bogor menuju pelayanan pusat pemerintahan, yaitu Cibinong. Pemkab Bogor juga sudah melakukan pemetaan beberapa wilayah mana saja yang akan dilintasi rute KRL baru tersebut.
“Saat ini, hanya tinggal implementasinya saja dari Dirjen Perkeretaapian,” ungkap Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Ajat R Jatnika, pada akhir pekan lalu.
Kelak, rute baru ini akan langsung memiliki rel ganda atau sering disebut doble track. Sama halnya dengan lintasan Stasiun Citayam dan Stasiun Nambo yang saat ini masih memiliki satu rel kelak akan dibangun menjadi double track pula. Jika dihitung panjangnya rute dan trackingnya, dari Stasiun Parungpanjang sampai Stasiun Nambo memiliki panjang sekitar 35 kilometer.
“Pastinya, dengan adanya KRL dari Citayam ke Parungpanjang dan sebaliknya, akan dapat menghemat waktu tempuhnya sampai satu jam saja jika dibandingkan dengan naik motor apalagi mobil,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini Pemkab Bogor hanya bertugas untuk menyiapkan lahan mana saja yang akan mulai dibebaskan. Sebab itu, mulai dari pembebasan lahan sampai kepada pembangunan akan dilakukan oleh pihak Kementerian Perhubungan.
Sedangkan lahan - lahan yang sudah dipagari atau diberi tanda dalam RT / RW Pemkab Bogor meliputi beberapa daerah seperti Desa Dangdang, Desa Sukamulya di Kecamatan Parungpanjang. Selanjutnya akan mencapai Gunungsindur, Desa Waru Jaya, Desa Pamagarsari, Desa Sasakpanjang sampai Desa Pabuaran.
“Apabila untuk perluasan sendiri, pihak PT KAI juga memastikan. Namun, semua daerah tersebut akan kami pagari. Pihak RT / RW setiap desa yang akan menjadi lintasan KRL, kelak tidak akan kami izinkan untuk beralih fungsi untuk yang lain,” ungkap Ajat.
Beberapa lahan - lahan tersebut yang kini sudah disiapkan banyak yang masih berupa kebun, sawah, ladang, juga permukiman warga. Di lokasi tersebut, konsultan perencanaan pembangunan akan mengusulkan tiga alternatif trase yang digunakan kelak untuk perlintasan kereta.
Alternatif pertama, diawali dari Stasiun Parungpanjang melalui Desa Dangdang, Desa Sukamulya, Gunungsindur, Desa Warujaya, Desa Pamagarsari, Desa Sasakpanjang dan berakhir di Desa Pabuaran yaitu di lokasi persilangan dengan jalur kereta Jakarta - Bogor.
“Untuk lokasi di sebelah selatan Stasiun Citayam arah Bogor menuju Stasiun Nambo, rencananya akan dibuat jalur overpass dan shelter,” jelasnya.
Alternatif kedua, akan diawali dari Stasiun Parungpanjang dan Stasiun Cicayur menelusuri Desa Suradita, Sungai Cisadane - Padurenan - Parung - Duren Seribu dan akan berakhir di selatan Stasiun Citayam arah Bogor menuju Nambo.
Sedangkan untuk alternatif ketiga, dimulai dari Stasiun Cicayur menelusuri Desa Suradita - Sungai Cisadane - Gunungsindur - Padurenan - Parung - Duren Seribu dan akan berakhir di selatan Stasiun Citayam arah Bogor menuju Nambo.
Dengan begitu, tujuan untuk memberikan kemudahan warga daerah tersebut bisa dilakukan dengan akses yang cepat dan mudah. Walaupun pembangunannya butuh waktu, namun akan tetap dilaksanakan sampai rampung. Hal inilah yang menjadi tujuan program kerja Bupati Bogor beserta Pemkab agar penyediaan armada jalur kereta segera direalisasikan dalam tahun mendatang.
0 Komentar