Wali Kota Bogor, Bima Arya memaparkan capaian dan program pembangunan yang telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sejak dirinya dan Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman dilantik (2014) secara resmi hingga saat ini.
”Ketika kami dilantik, hal yang paling prinsip dan yang paling utama adalah masyarakat harus tahu kemana kota ini akan bergerak,” kata Bima dihadapan para peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Pemerintah Kota Salatiga di Bale Rancage, Hotel Padjajaran Suites, jalan Pajajaran, Kota Bogor, Rabu (07/11/2018) malam.
Di tengah suasana yang penuh kehangatan dan cukup santai, Bima mengaku kesempatan ini adalah kunjungan kehormatan bagi Pemkot Bogor. Pemkot Bogor juga ingin mendengar banyak program dan kegiatan yang dilakukan daerah lain.
Menurutnya, mengurus Kota Bogor yang memiliki dinamika dan tantangan yang luar biasa. Sebab, selain mengurus warga juga mengurus Presiden Joko Widodo yang sejak dilantik memilih menetap di Istana Kepresidenan Bogor.
“Bersama Muspida Kota Bogor, kami siaga 1 setiap hari, tapi disisi lain ini semakin membuat kita semakin terlatih,” tutur Bima.
Dalam paparan program pembangunan yang telah maupun yang akan dilakukan Pemkot Bogor. Bima menegaskan arah pembangunan Kota Bogor difokuskan untuk menguatkan tiga identitas Kota Bogor sebagai Kota Pusaka (Heritage City), Kota Pintar (Smart City) dan Kota Hijau (Green City).
Peningkatan layanan publik dengan menggunakan dan menerapkan perkembangan teknologi serta informasi dirasa penting sehingga memudahkan warga Kota Bogor, mulai dari pengaduan warga, perizinan, pengawasan, transportasi, kesehatan hingga layanan kependudukan.
“Yang terbaru akan segera diluncurkan BISA (Bogor Integrated System of Aspiration),” jelas Bima yang hadir didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat dan Asisten Pemerintahan Setda Kota Bogor Hanafi.
Dia menyebutkan, sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Bogor mengakses sosial media, karenanya penggunaan sosial media (sosmed) dinilai lebih strategis dan menjadi corong utama dirinya berkomunikasi dengan warga Kota Bogor. Untuk meningkatkan respon warga, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Bogor diwajibkan memiliki jurusan bicara (jubir) digital.
Diakhir paparannya Bima menjelaskan program dan inovasi terbaru, diantaranya Sekolah Ibu yang terbukti efektif, Anjas Go Clear yang masuk inovasi TOP 40 Tingkat Nasional, Axis Of Hopes yang mengikat konsep Penta Helix, rencana pembangunan Fly Over Martadinata dan penghargaan lainnya.
Wali Kota Salatiga, Yulianto dalam sambutan mengatakan, dalam era digitalisasi saat ini pengembangan inovasi memiliki nilai strategis dalam membantu kinerja pejabat dalam rangka memberikan layanan publik sehingga dapat diketahui secara langsung oleh publik.
Melalui diklatpim ini, Yulianto berharap para peserta dapat mengikuti sehingga meningkatkan kapasitas kepemimpinan yang pada akhirnya meningkatkan kinerjanya dalam melayani masyarakat.
“Pemilihan Kota Bogor sebagai lokasi Diklatpim didasari pertimbangan yang diperoleh lewat media bahwa Kota Bogor memiliki keunggulan luar biasa. Sehingga kami ingin mengadopsi dan mengadaptasi perkembangan Kota Bogor di Kota Salatiga seesuai dengan instruksi Pak Wali Kota Salatiga,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Pendidikan Latihan Bkdiklatda Kota Salatiga, Sutopo.
Diawal Asisten III Pemkot Salatiga, Johanes Tri Priyo Nugroho menerangkan, kegiatan Diklatpim dilaksanakan selama 3 hari, mulai 7-9 November 2018 yang diikuti 45 pejabat dan administrator di lingkungan Pemkot Salatiga. (Humpro:rabas/adt/Tiko/albi-SZ)
Sumber : kotabogor.go.id
0 Komentar