Proyek pembangunan Jalur Ganda Kereta Api seksi I Stasiun Cicurug, Kabupaten Sukabumi-Stasiun Cigombong, Kabupaten Sukabumi terancam molor dari jadwal.
Pasalnya, pembebasan lahan atau proses pemberian uang kerahiman yang awalnya ditargetkan selesai pada bulan Maret atau April lalu baru terealisasi pada bulan September.
"Saya gak tahu bisa selesai target pada akhir tahun ini, karena proses pembebasan lahannya baru selesai bulan kemarin, apalagi setelah pemberian uang kerahiman ada lagi proses pembongkaran bangunan," ujar pelaksana proyek PT Hastaka Mas Purnomo kepada wartawan di Desa Wates Jaya, Cigombong, Kamis (11/10).
Ia menerangkan pembangunan jalur ganda Kereta Api itu ada beberapa tahap. Sedangkan di wilayah Desa Wates Jaya dan Desa Cigombong, Kecamatan Cigombong masih ada rumah yang belum dibebaskan.
"Kami masih menunggu proses pembebasan lahan yang belum selesai, sementara ini kami masih menggunakan 20 pekerja dan beberapa alat berat," terangnya.
Purnomo menjelaskan untuk pembangunan proyek strategis nasional ini Balai Perkeretaapian wilayah Jawa Barat Kementerian Perhubungan menggunakan 6 kontraktor.
"Ada 6 kontraktor yang mengerjakan proyek ini, kalau PT Hastaka Mas itu kebagian yang ada di Desa Wates Jaya dan Desa Cigombong, Kabupaten Cigombong. Kalau untuk pembangunan jalur ganda di bawah Jembatan Cigombong sepertinya tidak dilakukan tahun ini," jelasnya.
Camat Cigombong Basrowi menuturkan proyek pembangunan jalur ganda Kereta Api sudah dilakukan sejak seminggu lalu, pasca pemerintah memberikan uang kerahiman kepada masyarakat.
"Udah seminggu lalu pembangunan jalur ganda Kereta Api dimulai dan masalah pembebasan lahan yang belum terealisasi itu wewenangnya Balai Perkeretaapian wilayah Jawa Barat yang berada langsung di bawah Kementerian Perhubungan," tutur Basrowi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pembangunan jalur ganda Kereta Api ini akan dilakukan dua hingga tiga tahun mendatang demi meningkatkan kemajuan Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi.
"Pembangunan rel ganda, jalan tol Bogor Ciawi Sukabumi, maupun pembangunan bandar udara untuk memperpendek jarak tempuh Sukabumi Bogor atau Sukabumi Jakarta. Jika dulu masyarakat Sukabumi mau ke Jakarta butuh waktu enam hingga 7 jam maka dengan terabangunnya sarana insfrastruktur maupun perhunbungan maka waktu tempuhnya menjadi lebih cepat," jelas Budi.
Pria asli Palembang, Sumatera Selatan ini menambahkan dengan dibangunnya jalur ganda mulai dari Stasiun, Paledang, Kota Bogor hingga Stasiun Sukabumi di Gunung Parang Cikole maka akan memaksimalkan jumlah traffic dan rangkaian gerbong.
"Jika saat ini jumlah traffick kereta api hanya tiga kali sehari dengan jumlah rangkaian hanya tiga gerbong, maka dengan tuntasnya pembangunan jalur ganda maka jumlah traffic bisa mencapai 12 kali dan rangkaiannya bisa mencapai 12 gerbong," tambahnya.
0 Komentar