Melihat jumlah Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) yang kian berkurang tiap tahun di alam, Taman Safari Indonesia (TSI) fokus dalam program konservasinya.
Minggu (4/2/18) pagi kemarin, lembaga konservasi eksitu ini menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama perusahaan peleburan dan pemurnian tembaga PT Smelting.
Direktur Utama TSI, Jansen Manansang menjelaskan, usai penandatanganan perjanjian ini, kedua pihak akan melanjutkan pembahasan program yang akan dituangkan dalam konservasi satwa langka dan dilindungi.
“Dalam hal ini, bagaimana bisa mengembangbiakkan Elang Jawa,” bebernya pada awak media.
Jansen menjelaskan, fokus terhadap Elang Jawa bukan tanpa sebab. Satwa ini dipilih karena dianggap identik dengan Garuda yang merupakan lambang negara Indonesia. Pada 1992, Elang Jawa juga ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia, termasuk di antaranya bersama Komodo.
Melalui kerja sama ini, Jansen menambahkan, TSI akan menambah fasilitas untuk perawatan Elang Jawa sekaligus meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan (Litbang). Terutama, di bidang pengembangbiakkan.
“ Hal ini sesuai dengan keinginan pemerintah pusat yang ingin menambah populasi satwa langka lima sampai sepuluh persen pada 2025 nanti,” ucapnya.
Nantinya, ilmu dari kegiatan ini bisa disebarkan ke masyarakat luas. Secara jangka panjang, Jansen berharap, kerja sama bisa membantu peningkatan awareness masyarakat terhadap Elang Jawa yang kini sudah kian langka.
0 Komentar