Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), telah tercapai. Namun, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Bogor kembali memasukkan program Listrik Desa (Lisdes) untuk tahun depan.
Rencananya, 4.000 rumah kategori miskin akan mendapatkan bantuan aliran listrik. “Target sudah tercapai yaitu 97 persen atau sekitar 1.050.000 rumah.
Sisanya, sekitar 1,5 persen atau sekitar 15 ribu rumah akan menyusul,” ujar Kabid Prasarana Sarana dan Utilitas Umum (PSU) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, Dede Armansyah kepada Radar Bogor(Pojoksatu.id Group), Rabu (22/11/2017).
Namun, kata Dede, untuk tahun depan TAPD hanya menganggarkan sekitar Rp8 milyar untuk dialokasikan ke 4.000 rumah. Tetapi, pihaknya akan mendorong agar bisa mendapat bantuan dari APBD Provinsi Jawa Barat.
“Nominalnya belum diketahui berapa, yang jelas Pemprov akan memberikan dua ribu sambungan rumah,” tuturnya.
Mulai tahun ini, kata Dede, khusus untuk pembangunan jaringan dilaksanakan PLN dengan menggunakan APBN. Sementara, APBD fokus pada instalasi rumah dan biaya penyambungan. “Untuk jaringan dan gardu di cover PLN, kalau pengajuan tetap dari kami,” ucapnya.
Dede menambahkan, saat ini pemerintah lebih ketat. Untuk masyarakat yang mendapat daya 450 VA atau listrik bersubsidi, hanya untuk rumah tangga miskin. Selebihnya, tetap menggunakan daya 900 VA.
Sehingga, untuk kriteria rumah tangga tidak mampu sudah terdata di dalam Basis Data Terpadu Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BDTTNP2K).
“Data itu terkoneksi dengan data yang ada di PLN. Jadi cukup dengan memasukkan NIK, akan terlihat apakah yang bersangkutan keluarga tidak mampu atau bukan,” pungkasnya.
(RB/rp2/pojokjabar)
0 Komentar